Pages

Minggu, 20 Oktober 2013

sebuah renungan dari masa lalu


Malam ini bulan bersinar terang di atas kota jogja. Hanya awan tipis yang sesekali menghalangi cahayanya jatuh ke bumi. Dulu aku selalu bermimpi suatu hari nanti di sebuah lapangan atau padang rumput yang luas aku bisa memandang bulan dan bintang bersama orang yang aku sayangi. Mungkin ini terdengar klise. Tapi yah begitulah kenyatannya. Bukankah setiap orang berhak punya impian?. Ketika kita punya impian maka kita mempunyai alasan untuk berbuat sesuatu.

Dulu ketika masih kecil aku juga punya impian. Seingatku dulu aku pernah punya impian untuk jadi pelukis. Tapi seiring berjalanya waktu, banyak hal baru yang kutemui. Banyak hal yang menarik minatku. Maka impianku pun turut berubah-ubah setiap waktu. Hingga duduk di bangku SMA aku bahkan masih belum tau arah tujuanku sebenarnya. inilah salah satu hal yang aku sesali. Selama ini aku hanya hidup mengikuti perputaran waktu tanpa tau kemana arus membawaku. Hidupku seakan monoton. Tanpa ada tantangan. Tanpa sadar aku telah terjebak terlalu dalam di zona nyaman. Semua berjalan begitu saja tanpa aku mencoba berontak ataupun protes.

Hingga akhirnya aku pun menjadi orang yang biasa-biasa saja. terlalu diatas tidak, terlalu di bawah juga tidak. Pikirku dulu seperti ini ‘kenapa harus aku? toh nanti juga ada orang lain yang bisa’. Aku sadar, aku terlalu takut pada saat itu. Aku takut mengalami kegagalan. Aku takut tidak bisa. Aku takut orang-orang akan memandangku aneh. Ah, betapa bodohnya pemikiranku saat itu. Andai waktu bisa diputar kembali, aku ingin tidak hanya menjadi orang yang ‘biasa-biasa saja’. bukan berarti harus jadi orang hebat dengan segudang jabatan, tapi setidaknya aku tidak menjadi orang yang pasif dan menerima semuanya begitu saja. ah, tapi waktu selalu berputar pada porosnya.

Kini seiring bertambahnya usia, bertambahnya wawasan aku semakin sadar kesalahanku dulu. Kenapa dulu aku tidak mencoba menggali apa yang menjadi minatku, apa yang menjadi hobiku?, apa yang menjadi keinginanku?. Dan kenapa aku membuang begitu banyak waktuku hanya untuk melakukan hal-hal yang tak berguna? Apa yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun. Aku semakin sadar, aku masih punya banyak kekurangan. Masih banyak yang harus kupelajari. Aku masih belum ada apa-apanya.

Aku merasa bersyukur Tuhan menempatkanku disini. Diantara orang-orang hebat. Di antara orang-orang yang terpilih. Di antara orang-orang yang membantuku keluar dari zona nyamanku. Aku tau aku telah tertinggal jauh di belakang. Tapi aku juga tau kalau aku masih bisa maju dan melangkah bersama mereka.

Yogyakarta, 20 Oktober 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar