Pages

Blogger news

Minggu, 01 Januari 2023

Goodbye 2022, Welcome 2023

 1 Januari 2023, 00:00 WIB.

Waktu dimana sebagian orang berkumpul dengan teman, keluarga, atau orang tercinta. Menikmati malam pergantian tahun sambil memandang letusan kembang api yang memghiasi langit.

Diwaktu yang sama aku berbaring sendiri di kamarku yang dingin sembari mendengar letupan kembang api yang mulai bergemuruh di luar menandakan pergantian tahun. Sebagian besar orang menyambut tahun 2023 dengan suka cita. Tapi aku tidak. Dikala sebagian orang membuat harapan yang baru di awal tahun, aku justru ingin sekali lari dari kehidupanku saat ini. Seandainya parallel universe ada, aku benar-benar ingin pindah kesana saja walaupun tidak tahu takdir seperti apa yang menanti disana. Rasanya aku ingin pindah ke dunia isekai saja seperti kisah-kisah yang sering kubaca di webtoon atau webnovel. Konyol? Memang.

Tahun yang baru artinya umurku juga akan bertambah. Tapi hidupku tidak ada kemajuan. Tidak ada yang istimewa atau bisa dibanggakan. Pekerjaan tetap tidak punya, pacar tidak punya, tujuan hidup juga tidak. Kenapa ya aku hidup seperti ini?

Kepulanganku ke rumah beberapa hari yang lalu semakin menambah beban pikiran. Tekanan dari orang tua untuk segera menikah terasa menyesakkan. Terkadang aku ingin kabur dan sembunyi saja seperti yang kakakku lakukan dulu. Rasanya aku tidak ingin kembali ke rumah saja. Bahkan bernapas disana terasa sesak. 

2 Januari 2023

Hari ke-2 di tahun 2023 dan aku mengawalinya dengan sempurna. Pagi ini ketika aku membuka akun instagram, tanganku gatal ingin membuka story yang diposting dari salah satu akun yang aku berteman dengannya. Aku tidak menyesal sudah melakukannya, karena setelahnya aku menyadari bahwa aku sudah patah hati. Ya, laki-laki yang sudah aku taksir selama bertahun-tahun akhirnya punya pacar. Orang yang sama yang aku confessed lewat WA 2 tahun lalu. Ya, lewat WA, karena kalau ngomong langsung aku bisa mati karena malu. Walaupun setelahnya aku insecure dan putus asa di tengah jalan hingga tidak melanjutkan PDKT-nya. 

Aku pikir aku sudah menyiapkan hati untuk kemungkinan ini, karena sudah lama tidak ada komunikasi dengannya. Dia pasti menganggapku tukang ghosting. Aku pikir aku pasti akan baik-baik saja walaupun tiba-tiba dia mengirim undangan pernikahan. Tapi ternyata tidak. Rasanya tetap sakit. Jadi seperti ini ya rasanya patah hati. 

Mungkin ini jawaban dari doaku di penghujung tahun 2022. Aku berharap Tuhan menunjukkan padaku apakah aku harus bergenti atau terus mengharapkannya. Tenyata sudah saatnya berhenti. Aku akan melepaskannya dengan perasaan ringan. Aku menyukainya sejak SMA. Tanpa sadar aku terus menyimpan perasaan itu meski tidak pernah ada komunikasi setelah lulus . Dan aku tidak pernah menyesal pernah mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Karena itu adalah pertamakalinya aku jujur pada perasaanku. Goodbye cinta SMAku.

Setelah ini aku akan melanjutkan kehidupanku. Aku tidak akan ragu lagi untuk membuka hati untuk siapapun. Aku juga akan berusaha memperbaiki kehidupanku. 

Terimakasih 2022.

Rabu, 23 Desember 2020

Goodbye 2020, Welcome 2021

 Hallo...

Sudah sangat lama ya sejak terakhir kali saya posting di blog ini. Terakhir 2014 artinya 6 tahun lalu. Dan hebatnya saya masih ingat username dan password untuk login kesini. Ngomong-ngomong saya masih belum lulus kuliah ketika terakhir menulis postingan, dan sekarang saya bahkan sudah bekerja dan merantau di kota orang haha.

Tinggal menghitung hari untuk pergantian ke tahun 2021. Tahun 2020 sudah hampir terlalui. Begitu banyak cerita dan perasaan di tahun 2020. Tahun ini benar - benar tidak mudah ya, terutama karena pandemi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan kita.

Untuk saya sendiri rasanya tidak terlalu banyak yang bisa saya ceritakan. Tapi tentunya ada beberapa hal yang saya syukuri. Saya  bersyukur masih bisa hidup hingga sekarang. Saya masih rapuh seperti dulu, tapi sekarang setidaknya saya sudah lebih siap untuk menghadapi apapun.

Saya juga bersyukur masih bisa bekerja hingga saat ini ketika banyak orang di luar sana yang kehilangan pekerjaanya. Meski gaji saya tidak besar setidaknya masih bisa untuk menghidupi diri saya sendiri dan tidak menyusahkan orang tua.

Oya tahun ini umur saya 25 tahun dan saya masih single haha. Satu persatu teman saya sudah menikah, bahkan keponakan saya sudah 3 tahun ini. Untunglah saya anak terakhir jadi tidak terlalu dituntut buru-buru nikah. Well saya bukannya gak pengen, cuma saya merasa belum menemukan yang sreg aja. Ada sih seseorang yang saya sreg tapi saya gak yakin dia punya perasaan yang sama ke saya haha.

Lagipula sebelum melangkah ke arah sana ada beberapa hal yang ingin saya selesaikan. Saya ingin menghilangkan ketakutan saya akan pernikahan. Saya ingin belajar menerima orang lain di hidup saya. 

Sekian curhat akhir tahun saya, bye...

Senin, 30 November 2015

MAAF

Ada banyak hal yang kusesali selama setahun ini. Waktu satu tahun terasa begitu cepat. Tanpa aku sadari aku telah melangkah jauh. Seharusnya banyak hal yang telah kulakukan. Tapi nyatanya banyak hal yang kusesali. Penyesalanku bukan tanpa alasan. Banyak hal yang sebenarnya bisa kelakukan dengan baik tapi tak bisa kulakukan dengan baik. Banyak hal yang bisa kuantisipasi tapi aku tidak melakukannya. Banyak hal yang sebenarnya bisa kucegah tapi aku tak melakukannya.
Ingin mengeluh tapi pada siapa? Pada kalian yang ‘Kuanggap’ kupercaya? Sedangkan kalian adalah salah satu hal dalam penyesalanku. Maka aku hanya bisa bilang ‘maaf, maaf, dan maaf...’


Senin, 26 Oktober 2015

Hari Blogger Nasional

Baru aja liat di trending topic twitter kalo hari ini 27 Oktober 2015 adalah #HariBloggerNasional
Wah, selamat hari blogger nasional semuanya. Semoga blogger - blogger indonesia makin kreatif.

Jujur kalo aku masih merasa belum pantas disebut blogger karena jarang posting dan sekali posting pun kadang gaje hehe. Moga - moga postinganku lain kali lebih bermanfaat ya :D

20 Tahun

20 tahun.
Aku akhirnya sadar betapa tuanya aku ketika tanggal 24 Oktober kemarin. Oke fine, digit pertama sekarang udah jadi angka 2. 2 dekade sejak pertama kali aku menghirup udara di dunia ini. Rasanya liat angka 20 gimana gitu, tiba-tiba aku ngerasa aku bukan remaja lagi hehe, lebay.

Well, ultahku ke 20. Aku gak pernah menganggap terlalu spesial hari kelahiranku sih. Di tahun – tahun sebelumnya dilaluin seperti hari – hari biasa. Tidak ada perayaan, hanya ucapan dan doa dari orang – orang dekat atau dari teman di medsos. Ah, ada yang inget aja aku udah seneng kok. Seenggaknya itu menyadarkanku kalo aku masih punya orang – orang yang peduli. Tapi setiap tanggal 24 Oktober juga selalu mengingatkanku untuk menoleh lagi ke belakang. Di umur segitu apa hal berguna yang udah aku lakuin? Sejauh mana aku bisa mencapai mimpiku?

Untuk tahun ini mungkin sedikit berbeda. Ucapan dan doa tetap datang dari teman – teman dan keluarga. Dan, ada perayaan kecil dari temen deketku Rosyi. Sebuah cake manis dan kado. Thanks banget deh buat dia, pertamakalinya dalam hidupku ada yang ngasih kue di hari ultah. Dan perayaannya pun di tempat yang istimewa, Taman Pelangi Jogja. Setelah dua tahun di Jogja akhirnya kesana juga.
pertamakali dapet kue di hari ultah

thanks Rosyii atas kejutannya n foto2nya haha


Beberapa hari sebelum tanggal 24 tiba – tiba aku seperti mendapat sebuah pencerahan. Ini terkait masa depanku kedepannya. Entah kenapa niat untuk melanjutkan pendidikan ke S1 tiba – tiba muncul. Nggak tanggung – tanggung, targetku selanjutnya adalah IPB. Sebenernya udah kepikiran agak lama si pengen lanjut di sana, cuma masih ragu. Dan sekarang bener – bener yakin pengen kesana. Bahkan aku udah cari segala info tentang pendaftaran, sampe – sampe mintain nomer kakak angkatan yang lanjut kesana. Banyak faktor kenapa aku memutuskan untuk ke IPB. Salah satunya buat menghemat biaya, khusunya biaya hidup. Soalnya aku ada paman di Bogor dan deket kampus IPB  jadi kan aku gak perlu pusing mikirin biaya kos sama makan.

Masalahnya sekarang adalah, kalo aku lanjut tahun depan aku harus mulai ngumpulin duit dari sekarang. Ortu udah bilang dari awal kalo aku mau lanjut harus cari biaya sendiri. Bukannya tega sama anaknya, tapi kondisi keuangan emang udah gak seenak dulu. Lagian aku juga cukup malu kok kalo masih ngerepotin ortu dengan biaya kuliah, walopun itu buat pendidikan. Tapi aku udah mutusin kalo kuliahku nanti aku pengen biayain sendiri, nggak mau nyusahin ortu lagi.


Dan sekarang aku makin mantap melangkah kedepan #ceileh. Setidaknya aku udah punya gambaran untuk beberapa tahun ke depan. Tinggal cari cara buat mewujudkannya aja. Bismillah, semoga bener – bener bisa langsung lanjut tahun depan. Kalo nggak tahun depan insyaAllah 2017 hehe.

Kamis, 01 Oktober 2015

Home

Ketika tempat yang kuanggap 'rumah' susah tak lagi memberiku kenyamanan. Siapa yang salah?

Pasti ada seauatu yang salah dengan diriku...

Jumat, 18 September 2015

Angin

Aku hanya membiarkannya lewat
Tanpa berniat mengentikannya
Ingin menyentuhnya, tapi tak bisa
Yah, setidaknya...
Aku bisa merasakan kehadirannya
Kala ia datang dengan bisikan lembut
Aku bisa, mendengarnya...
Saat ia menyapa dengan sentuhan ringan.
Aku bisa, merasakannya.
Dia ada.
Angin....