Pages

Selasa, 05 November 2013

pindah jurusan? pikir-pikir lagi deh...

Pagi hari ini aku bangun tidur dengan perasaan yang lebih enteng dan fresh. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Setiap bangun tidur, perasaan langsung galau. Beberapa hari terakhir pikiranku memang tak tenang. Merasa sedikit tertekan dengan kehidupan yang saat ini kujalani. Selama dua minggu ini aku menjalani Ujian Tengah Semester, hal itu cukup membuatku stress. Alasanya, sampai saat ini aku masih belum betah dengan kuliahku. Aku masih belum menemukan sesuatu yang membuatku ‘greget’ dalam menjalani kuliah.

Kadang merasa menyesal telah memilih jurusan ini. Di SMA aku masuk IPA tapi jurusan yang aku pilih saat ini justru masuk kategori IPS. aku sendiri tidak tau kenapa saya memilih jurusan ini. Yang aku tau saat itu lulusan dari jurusan tersebut fleksibel dan bisa ditempatkan di mana saja. dan aku memilih jurusan itu tanpa berkonsultasi dengan siapapun. Aku pikir tak masalah tidak sesuai bidang ilmu yang telah aku pelajari sebelumnya, toh nanti kan bisa belajar.

Hari pertama menjalani kuliah cukup gelagapan dengan materinya dan istilah-istilah yang nggak pernah kudengar. Kalau biasanya belajar dengan istilah-istilah atom, partikel, massa jenis, tumbuhan dan kawan-kawanya sekarang saya harus mendengar penawaran, permintaan, likuiditas, agregat dll. Hah…aku cukup syok saat itu dan berpikir kalau aku sudah salah jurusan. Bahkan sempat kepikiran untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi lagi tahun depan. Tapi aku mencoba bertahan. Ini kan masih awal jadi belum terbiasa, nanti juga terbiasa.  

Namun sampai Ujian Tengah Semester aku belum bisa menikmati kuliah. Dan pikiran untuk mengulang dari awal semakin sering muncul di kepalaku. Aku nggak cerita hal ini ke ortu karena aku nggak mau mereka jadi kepikiran. Aku hanya cerita ke teman dekatku saja. mau cerita ke guru BK ketika di SMA malu. Akibatnya jadi sering menggalau di kamar, belajar males, makan nggak enak, pikiran jadi nggak tenang.

Hingga akhirnya datanglah kesempatan tadi malam. Aku dan salah satu teman SMA ku ngajak ketemuan kakak angkatan kami yang juga dari SMA yang sama dengan kami, sebut saja namanya mas A. Kami berdua pun sharing masalah kuliah kami. Dari kesulitan kami mahami materi hingga merasa tidak cocok dengan jurusan yang dipilih. Kemudian mengalirlah petuah-petuah darinya untuk kami.

Sebenarnya gejala ‘salah jurusan’ banyak dialami oleh mahasiswa baru. Ngerasa nggak betah, pengen keluar, pengen pindah jurusan sebenarnya banyak dialami mahasiswa. Mungkin karena perbedaan pola pikir dan cara belajar antara SMA dan kuliah. Karena kuliah sebenarnya adalah bagaimana mengubah pola pikir kita. Masalah tidak cocok dengan jurusan sebenarnya kita hanya perlu mencari sesuatu yang membuatmu betah disitu. Contohnya ikut organisasi, praktikum, atau kegiatan kemahasiswaan lainya. Jadi intinya carilah kegiatan di luar kuliah. Kalau kuliah pulang kuliah pulang memang akan terasa membosankan, makanya harus cari kegiatan.

Kalau masalah tidak bisa memahami materinya kata mas A kita hanya perlu mengikuti saja. kalau semester awal memang masih samar tujuan kita mempelajari mata kuliah ini buat apa sih, tapi semester selanjutnya kita akan mulai bisa memahami tujuanya dan dari situlah kita bisa menemukan apa yang kita sukai dan menjadi tujuan kita.

Setelah ngobrol ngalor ngidul selama hampir dua jam, akhirnya pikiranku yang awalnya ‘gemrungsung’ akhirnya bisa sedikit tenang. Pikiran untuk pindah jurusan tersingkirkan.  Oke, aku nggak boleh menyerah sekarang. Aku harus tetep maju dan belajar. Kalau ingin sukses memang harus banyak perjuangan.