Pages

Selasa, 19 Mei 2015

Lelah

Rasanya ingin meledak dengan segala rutinitas ini. Pekerjaan yang tak pernah ada habisnya. Tuntutan yang merongrong agar semua dikerjakan dengan tepat dan cepat. Percuma saja meminta pengertian. Karena semua pasti ingin dinomorsatukan, dipedulikan. Mau bagaimanapun aku menjelaskannya pun tak berpengaruh. Karena semua akan berbalik kepadaku.

Liburan, hiburan, tidur. Nyatanya itu semua tak membantu sama sekali menyelesaikan semua ini. Kesenangannya hanya terasa sekejap, saat itu.

Kemarin ada adik angkatan yang curhat sedang banyak masalah, katanya dia rasanya ingin kembali ke masa kecil yang mikirnya gak berat – berat, Cuma main dan belajar. Mendengarnya aku jadi tersenyum juga. Karena aku juga merasa hal yang sama. Dulu ketika kecil ingin segera dewasa, tapi setelah dewasa, punya banyak pekerjaan dan masalah jadi ingin kembali ke masa kecil. Lucu ya? Tapi itu bagus sih, karena artinya kita telah membuat suatu perbedaan kan? Kita telah bergerak, tidak stagnan di tempat.

Tapi tetap saja, aku bingung harus menyelesaikan darimana. Karena waktuku sama dengan yang lain, 24 jam sehari. Anggota badanku juga sama seperti yang lain, hanya punya 2 tangan, 2 kaki, 2 mata, dua telinga, dan satu mulut. Rasanya untuk bernapas pun susah.

Setiap waktu pasti ada yang harus dilakukan, setiap detik pasti ada yang dikerjakan. Tapi benarkah aku sudah melakukan sesuatu yang bermanfaat? Apa yang selama ini aku kerjakan apa benar – benar menghasilkan sesuatu? bahkan setelah semua waktu yang kugunakan pun aku masih bertanya – tanya apakah aku telah melakukan sesuatu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar