Rasanya ingin meledak dengan segala rutinitas ini. Pekerjaan
yang tak pernah ada habisnya. Tuntutan yang merongrong agar semua dikerjakan
dengan tepat dan cepat. Percuma saja meminta pengertian. Karena semua pasti
ingin dinomorsatukan, dipedulikan. Mau bagaimanapun aku menjelaskannya pun tak
berpengaruh. Karena semua akan berbalik kepadaku.
Liburan, hiburan, tidur. Nyatanya itu semua tak membantu
sama sekali menyelesaikan semua ini. Kesenangannya hanya terasa sekejap, saat
itu.
Kemarin ada adik angkatan yang curhat sedang banyak masalah,
katanya dia rasanya ingin kembali ke masa kecil yang mikirnya gak berat –
berat, Cuma main dan belajar. Mendengarnya aku jadi tersenyum juga. Karena aku
juga merasa hal yang sama. Dulu ketika kecil ingin segera dewasa, tapi setelah
dewasa, punya banyak pekerjaan dan masalah jadi ingin kembali ke masa kecil. Lucu
ya? Tapi itu bagus sih, karena artinya kita telah membuat suatu perbedaan kan? Kita
telah bergerak, tidak stagnan di tempat.
Tapi tetap saja, aku bingung harus menyelesaikan darimana. Karena
waktuku sama dengan yang lain, 24 jam sehari. Anggota badanku juga sama seperti
yang lain, hanya punya 2 tangan, 2 kaki, 2 mata, dua telinga, dan satu mulut. Rasanya
untuk bernapas pun susah.
Setiap waktu pasti ada yang harus dilakukan, setiap detik
pasti ada yang dikerjakan. Tapi benarkah aku sudah melakukan sesuatu yang
bermanfaat? Apa yang selama ini aku kerjakan apa benar – benar menghasilkan
sesuatu? bahkan setelah semua waktu yang kugunakan pun aku masih bertanya –
tanya apakah aku telah melakukan sesuatu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar