Hujan
Kau tau betapa aku merindukanmu?
Setiap tetes yang engkau kirimkan ke bumi
Mengantarkan pesan kedamaian
Membasahi jiwa – jiwa yang kering
Hujan
Tahukah kau?
Setiap denting jatuhmu
Menyenandungkan pujian
Betapa Sang Pencipta bermurah hati pada setiap insan
Tampaknya hujan tak akan datang dalam waktu dekat. Di siang
hari panas matahari terik membakar. Pepohonan mulai terselimuti debu. Ah,
rupanya kemarau telah tiba. Entah mengapa aku jadi agak sedih.
Meskipun musim kemarau juga anugerah dari Tuhan, tapi aku
merindukan dinginnya air yang menetes satu – satu ke bumi. Aku merindukan
aromanya yang segar. Merindukan suara ketika suara air yang bertabrakan dengan
genting terdengar...seperti melodi.
Meskipun hujan menyebabkan genangan air dimana – mana, tapi
aku tahu hujan telah memberikan kehidupan untuk bumi.
Sesering apapun ia turun, tidak akan pernah sama. Meski air
yang dijatuhkannya sama wujudnya, namun air hujan hari ini tidak akan sama
dengan air hujan kemarin, kemarin lagi, dan kemarin lagi. Hujan membawa ceritanya
masing – masing. Mungkin hujan kemarin ia jatuh di jalanan. Kemudian mengalir
ke sungai dan menguap lagi menjadi awan – awan di langit. Lalu hari ini ia
turun kembali, tidak di jalanan tapi diatap rumah. Dan dia pun memulai lagi
kisahnya.