Akhir – akhir ini lagi
seneng ngepost di blog setelah sebelumnya absen entah kemana. Mungkin karena
semua perasaan selama ini cuma numpuk di pikiran jadi begitu ada mood nulis
pengennya ditumpahin semua ke sini.
Sekarang aku udah
semester tiga. Artinya aku udah bukan maba lagi karena udah ada adik – adik tingkat
saya yang kini mulai ‘bergentayangan’ di kampus. Wajah – wajah baru yang tidak
familiar semakin sering ditemui di sekitar kampus.
Aku lalu melihat ke
belakang. Ternyata sudah satu tahun saya disini. Di kampus ini, di kota gudeg
ini, dengan berbekal doa dan restu dari orang tua untuk menuntut ilmu di kampus
ini. Dalam kurun waktu satu tahun ini, apa saja yang telah aku lakukan? Apa saja
perubahan yang telah terjadi?
Satu tahun bukan waktu
yang lama. Namun banyak kenangan yang telah terukir dalam waktu satu tahun ini.
Senang rasanya bisa melalui satu tahun ini dengan lancar. Namun ketika
menyadari waktu satu tahun itu maka aku juga menyadari satu hal. Ada yang
datang, dan ada yang pergi. Ada pertemuan, dan ada perpisahan.
Satu tahun lalu,
ketika status maba masih melekat, ketika euphoria ospek masih terasa, aku
bertemu dengan mereka. Mereka yang menyambutku dengan senyuman dan sapaan
ramah. Rasa hangat seketika menjalar di sanubari ketika wajah – wajah teduh itu
menyambutku. Tidak ada rasa takut, malu, atau tidak nyaman sebagaimana yang
biasanya kurasakan ketika berada di lingkungan baru. Saat itu aku berpikir,
rasanya aku ingin selalu berada disini, diantara mereka. Hingga akhirnya akupun
memutuskan untuk menjadi bagian dari mereka.
Waktu terus berlalu,
hari demi hari, bulan demi bulan, aku mulai hanyut dalam kegiatan perkuliahan. Terkadang
rasa jenuh, lelah, putus asa menggodaku untuk menyerah dan berhenti. Namun ketika
berkumpul dengan mereka, aku menemukan kekuatanku kembali, aku mulai mengerti
alasan aku harus tetap bertahan. Mereka tidak hanya mengajarkanku tentang
agama, tapi mereka juga mengajarkanku akan indahnya sebuah persaudaraan yang
dilandasi dengan cinta kepada Illahi. Dari sinilah aku mulai memperbaiki niat
dan tujuanku. Tak hanya itu, aku pun mulai belajar memahami hakikat hidup yang
sesunggunya. Mereka adalah…sahabat – sahabatku UMMATI.
Mereka adalah orang –
orang yang menginspirasiku. Berkat merekalah kepercayaan diriku perlahan mulai
tumbuh. Bersama dengan mereka aku merasa berharga. Dan aku merasa bersyukur
karena Allah mempertemukanku dengan mereka.
Selama satu tahun ini
banyak kisah yang terukir, banyak emosi yang muncul, tangis dan tawa, senang
dan sedih, kecewa dan bangga, semua terpajang dalam bingkai waktu setahun ini.
Kajian ba’da ashar di lantai dua yang meski kadang hanya dihadiri anak Ummati,
tapi tidak menyurutkan langkah kita untuk terus menebarkan kebaikan di kampus
kita.
Buka puasa bersama, meski dengan menu sederhana namun terasa nikmat
karena kebersamaan yang tercipta.
Wajah – wajah ceria ketika forga.
Kegiatan ILT yang membuat
ukhuwah ini terjalin semakin erat.
Waktu kita untuk
menempuh pendidikan di kampus ini memang tidak panjang. Hanya tiga tahun. Dan mungkin
tidak sampai setahun, kalian kakak – kakak yang selama ini telah membimbing kami
akan lulus. Periode kepemimpinan akan berganti. Entahlah, aku tidak bisa
membayangkan jika tak ada kalian lagi. karena kebersamaan ini sudah seperti keluarga. Pasti…akan kangen sekaliiii…
Tapi ya seperti yang
selalu kalian katakan, semoga setiap pertemuan dan perpisahan yang terjadi atas
ridho Allah. Dan, nantinya jikapun harus berpisah semoga dipertemukan lagi di syurga. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar